Pantun Cinta di Kalangan Remaja

Ada banyak karya sastra di Indonesia, salah satunya pantun. Pantun adalah sebuah karya sastra lama yang terikat oleh aturan jumlah bait, baris, dan rima akhir. Pantun digunakan untuk mencurahkan isi hati seseorang. Selain itu ada kumpulan pantun cinta yang sering dipakai oleh kaum remaja.

Pantun juga biasa dipakai untuk permainan, bahkan adat Betawi pun memakai pantun dalam pernikahan adatnya. Ciri-ciri pantun diantaranya: 1. satu bait terdiri dari 4 baris atau larik, 2. tiap baris terdiri dari 8 – 12 suku kata, 3. baris kesatu dan kedua merupakan sampiran, sedangkan baris ketiga dan keempat merupakan isi atau maksud, dan, 4. rima atau sajak akhir a – b – a – b. Jenis-jenis pantun berdasarkan isinya:

1. pantun nasihat
2. pantun jenaka
3. pantun teka-teki
4. pantun berduka cita
5. pantun suka cita.

Berikut beberapa contoh pantun cinta

Jalan2 sama si Tata
Jgan lupa mmbeli roti
Walaupun kau jauh di mata
Tapi kau dkat dihati

Meski hanya buah jambu,
tapi bisa di ramu
Meski jarang ketemu
cintaku hanya untukmu.

Beberapa Kumpulan Pantun Cinta

Pantun, di kalangan remaja sekarang sudah mulai asing. Tapi ada beberapa remaja yang masih memakai pantun, salah satunya pantun cinta. Utamanya pantun ini dipakai untuk “ngegombal” atau merayu seseorang yang kita sukai. Salah satu contoh pemakaian kumpulan pantun cinta ini, dalam agenda “penembakan” atau menyatakan cinta. Menyatakan cinta di sini biasanya dipakai untuk menjadi pacar, bukan istri. Tapi tidak sedikit pemakaian pantun cinta ini dipakai dalam undangan pernikahan. Banyak orang berpikiran bahwa pantun itu sudah basi, atau tidak jaman lagi. Tapi jangan salah, sudah mulai di kalangan anak sastra mulanya memanfaatkan ini untuk tugas saja, dan lama-kelamaan menyebarluaskan pemakaian pantun ini untuk kalangan selain mahasiswa atau pelajar. Saat ini pun sudah mulai menyebar pantun ini, dan yang paling terkenal memang pantun cinta, karena bisa merasuk ke semua kalangan.

Bukan hanya di kalangan anak muda, tapi di kalangan dewasa pun pantun cinta ini sudah merebak. Seperti contoh tadi dalam undangan pernikahan. Atau pada SMS sehari-hari dari pria kepada pacarnya. Sedikit bercerita dosen saya pun suka berpantun tentang cinta, selain kepada mahasiswanya ketika sedang mengajar, beliau pun sering berpantun kepada istrinya. Sudah banyak kumpulan pantun cinta yang dia ciptakan.

Saya sendiri merasa bangga masih bisa melestarikan pantun ini, terutama pantun cinta. Terkadang miris melihat anak-anak SMA hanya menjadikan pantun ini sebagai tugas, karena kalau bukan kita siapa lagi yang melestarikan budaya sendiri. Seperti sudah saya sindir di awal, untungnya masih ada yang memakai pantun ini, yaitu budaya Betawi dalam pernikahan.