Naskah Drama Bahasa Jawa Dalam Rutinitas Keseharian

Sunday, April 6th, 2014 - Naskah Drama
Advertisement

Drama adalah salah satu dari banyak jenis karya sastra Indonesia yang mana menampilkan suatu percakapan antara dua orang atau lebih dengan tambahan iringan musik, tarian dan sebagainya. Drama lebih sering dikategorikan ke dalam sastra klasik padahal drama sebenarnya memiliki dua tipe yaitu klasik dan modern yang mana terdapat perbedaan utama pada isinya. Drama klasik lebih mengarah pada menceritakan hal-hal yang berbau mistik seperti dewi dahulu, sedangkan drama modern menceritakan aktivitas manusia dalam kesehariannya. Drama terkadang juga berhubungan dengan ragam bahasa daerah nusantara, salah satunya bahasa Jawa. Secara tidak langsung naskah drama bahasa Jawa pun menjadi pendukungnya.

Contoh Naskah Drama Bahasa Jawa

Drama menggunakan bahasa Jawa memiliki hambatan berbeda kepada para aktor dan aktris karena ketika bermain mereka memerlukan kemampuan tambahan bahasa Jawa yang merupakan bahasa daerah yang cukup sulit untuk dipelajari dibandingkan bahasa inggris namun masih bisa diatasi dengan mengikuti kursus bahasa Jawa aktif berupa berbicara dan mendengarkan. Meskipun demikian, drama ini tetap sama dengan drama umumnya yang ada, yakni membutuhkan tokoh, penonton, alur, naskah drama, panggung pertunjukkan dan juga pastinya pesan moral. Perbedaan utama yang mencolok ialah pada penggunaan bahasanya saja, yaitu menggunakan bahasa daerah bahasa Jawa dan untuk hal lainnya sama dengan drama umumnya. Maka dari itu penulis ingin menampilkan beberapa kutipan drama menggunakan bahasa Jawa.

Naskah Drama Bahasa Jawa dan Beberapa Contoh Kutipannya

Naskah drama bahasa jawa berikut ini akan disajikan oleh penulis walaupun tidak sepenuhnya namun ini hanya beberapa bagian saja, seperti berikut pada bagian awal “Ana ing sawijining desa ana pemuda kang wus kentel temen kekancanane, yakuwi Sardi lan Jono. Bocah-bocah kui mau senengane gawe perkoro. Nganti kanca-kancane wegah cerak karo bocah loro kui amarga wis pasti digaweni perkoro terus. Pas sak uwise sekolah Sardi ngampiri Jono”. Kemudian mereka mulai bercakap-cakap dan setelah itu ada kalimat lain sebagai berikut “Sawise iku Sardi karo Jono metu. Nanging bocah loro iku lali wayahe kelompok B drama boso Jawa dingo ujian praktik kelas telu. Ing salahjining panggonan, Deni karo Parman nunggu bocah loro kae. Bocah kae ora mudeng menyang pundi parane Sardi lan Jono”.

Pada bagian yang mendekati akhir naskah drama tersebut adalah dimulai dari percakapan antara Parman, Deni, Pak Guru, Sardi dan Jono. Parman mengungkapkan sebagai berikut “wis kondang temen rupamu cah, wis cocok iki dadi selebritis”, “laky o tenan tho, sopo disek?” balas Deni, “Di, Jon, ngopo meneng wae iki, wis sukses barang kok” imbuh Parman. Lalu Sardi mengatakan “aku njaluk sepuro yo, man”. Dan parman menjawab “halah, ora opo-opo, sing penting iki wis sukses”, lalu pak guru datang dan memberikan sumbang kata “nah ngono loh gotong royong kan apik hasile”, “kulo nyuwun pangapuro pak menawi kulo sampun mboten sopan dhumateng bapak” ujar Sardi dan Jono, lalu pak guru menjawab “yow wis ora opo-opo. Makane ojo diterusna lekmu ndugal iki”.

Demikian naskah drama bahasa jawa yang bisa dimasukkan oleh penulis dalam bentuk percakapan dan kalimat selingan. Kemampuan bahasa Jawa sangat dibutuhkan untuk bisa melakukan drama dengan baik. Semoga artikel ini berguna bagi yang membacanya.

Advertisement
Naskah Drama Bahasa Jawa Dalam Rutinitas Keseharian | Admin | 4.5