Contoh Ide Naskah Drama Komedi
Sebuah drama atau cerita komedi memang sangat digemari karena mampu membuat senyum simpul di bibir para penonton, bahkan mampu membuat mereka tertawa terpingkal-pingkal sampai terasa mengocok perut karena tingkah laku para pemain dramanya. Nah jika sudah mampu menciptakan suasana yang demikian, barulah drama komedi tersebut bisa dikatakan berhasil. Keberhasilan drama komedi tersebut banyak dipengaruhi banyak faktor diantaranya adalah naskah drama komedi nya, ini merupakan hal penting yang perlu mendapat perhatian lebih karena naskah menjadi pedoman para lakon dalam memainkan perannya.
Selain alur ceritanya yang tidak rumit dan mudah dicerna, cerita komedi tidak mengajak penonton untuk berpikir tapi mengajak mereka untuk tertawa, drama ini sangat cocok bagi anda yang ingin mencari hiburan yang itu-itu saja. Apalagi lawakan saat ini juga sedang banyak digemari masyarakat negeri ini, terbukti dengan banyaknya tayangan komedi yang ada hampir di setiap stasiun TV swasta. Berikut ini akan dibahas satu contoh drama komedi yang cukup lucu, ceritanya datang dari si olik bujang tua asal banyumas yang baru saja mnikah dengan gadis berdarah sunda.
Naskah Drama Komedi, Si Olik Bujang Tua Baru Kawin
Naskah drama komedi yang sangat sederhana datang dari cerita si olek bujang tua. Suatu ketika, si Olik seorang perjaka tua berasal dari banyumas sedang ditagih janji oleh ayah dan ibunya terkait pernikahan. Ibu dan ayahnya terus mendesak untuk segera menikah, “Lik, cepat kawin lha, nunggu apalagi sih kamu? Mbok sudah kepala tiga kamu ini”. tanya ibunya dengan logat banyumasan. olik kemudian menjawab dengan polos “kepalaku masih satu bu”. Sontak ibunya kesal dan menjawab “Lik lik.. kamu ini gimana sih, disuruh nikah saja susah kayak disuruh kerja”. Olik kembali menimpali, “ngelamar kerja sama ngelamar perempuan sama aja kok bu susahnya”.
Akhirnya ibu dan ayah olik lama-lama juga jera. Maka dijodohkanlah si olik dengan seorang perempuan berdarah sunda berasal dari ciamis jawa barat. Olik tinggal bersama istrinya di ciamis, beberapa bulan setelah pernikahannya sang mertua membangun rumah dan menyuruh olik untuk ikut membantu. “Lik cokot batu bata tah, jangan diem mulu bantuin atuh”, ungkap sang mertua dengan logat sundanya. Lalu olik kebingungan dan bertanya kembali pada mertuanya, “Pak, yakin kie cokoti batu bata ne?”. Sang mertua menjawab, “heeuh, tunggu apalagi buruan, jadi menantu ngga ada bantu-bantunya pisan sama orangtua, durhaka Olik”. Jawabnya dengan logat sunda.
Olik yang kebingungan akhirnya mulai menggigiti batu bata sambil berkata, “pak jane kenapa sih aku disuruh begini kan ngilu gigiku pak”. Sontak ayah mertuanya kaget sekaligus tertawa terbahak-bahak. “Olik, ngapain kamu ini? suruh diangkati, dipindah, kok malah digigitin batu batanya”. “Kenapa bapak tidak ngomong dari tadi kalau dicokot itu artinya diambil??” tukasnya sambil memasang wajah cemberut dengan mulut sesak dengan bubuk batu bata. Nah itulah sekilas naskah drama komedi mengenai si olik seorang bujang tua.
